Hari Kesiapsiagaan Bencana: Simulasi Gempa Bumi di SMP Negeri 3 Sukoharjo SMP Negeri 3 Sukoharjo sukses menggelar simulasi bencana gempa bumi pada hari Kamis, 25 April 2025 , sebagai bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Antusiasme dan semangat siswa terlihat jelas selama simulasi berlangsung, menunjukkan kesiapan mereka menghadapi potensi bencana. Tepat pukul 09.00 WIB , sirine bencana dan kentongan bergema di seluruh sekolah. Strategi evakuasi yang terencana diterapkan: siswa dengan nomor absen 1-16 berlari menuju lapangan terbuka, sementara siswa dengan nomor absen 17-32 berlindung di bawah meja masing-masing. Sistem ini memastikan seluruh siswa terlatih dalam berbagai skenario penyelamatan diri. Suasana simulasi begitu seru dan menegangkan! Kegembiraan dan semangat siswa dalam mengikuti simulasi ini patut diapresiasi. Mereka menunjukkan pemahaman yang baik tentang langkah-langkah keselamatan dan evakuasi saat gempa bum...
Pada tanggal 9 dan 10 Desember,para anggota kepengurusan PMR SMPN 3 SUKOHARJO melaksanakan pelatihan bersama Puskesmas Sukoharjo,yaitu pelatihan P3K
Pada pelatihan yang dilaksanakan tersebut menggunakan tema Pedoman Pelaku P3K
Pada pelatihan tersebut,Ibu Titik Isna Amd. Keb. Selaku pembicara dan dibantu oleh mahasiswa fakultas kesehatan menerangkan tentang Pedoman Pelaku P3K kepada siswa siswi anggota PMR yang meliputi
- Tata cara P3K
- Peralatan P3K
- Dan Kesehatan Mental serta Jiwa.
Pedoman Pelaku P3K
- Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
- Amankan korban
- Tandai TKP
- Usahakan menghubungi ambulans,RS,Polisi
- Tindakan pertolongan pada korban
Peralatan P3K
- Bahan untuk membersihkan tangan (sabun/alkohol)
- Obat mencuci luka (air bersih,revamol,dst)
- Pengurang rasa nyeri (Parasetamol)
- Bahan untuk menyandarkan (Minyak kayu putih)
- Kasa gulung
- Plaster,mitea,kapas,kasa,gunting,pinser
Teknik pembidaian=
Memberikan pertolongan pada korban tanda tanda patah tulang
- Pada bagian yang putih membengkak
- Pada bagian yang putih nyeri
- Pada bagian yang terjadi perubahan bentuk
- #anggota badan yang mengalami patah tulang mengalami gangguan fungsi
(Tujuan)
- Mencegah patah tulang menjadi semakin parah
- Mencegah bertambahnya perlakukan pada patah tulang
- Mengurangi rasa nyeri
Kapan pembidaian dilakukan?
- Saat cedera tulang/sendi
- Saat pertolongan darurat
Kapan saat tidak boleh melakukan pembidaian
- Saat adanya luka terbuka
- Saat ada gangguan saraf/keluar darah
- Cedera parah
Alat dan bahan
Alat
- Bidai (dapat berupa bidai gips, bidai fiberglass, atau bidai plastik)
- Gips atau fiberglass
- Bahan pengikat (perban, plester, atau kain elastis)
- Alat pemotong (gunting atau pisau)
- Alat pengukur (pengukur panjang dan lebar)
- Alat penekan (untuk memperkuat bidai)
Bahan
- Gips atau fiberglass
- Air
- Plester atau perban
- Kain elastis
- Bahan pengisi (busa atau bahan lain untuk mengisi celah)
- Bahan perekat (lem atau perekat khusus)
Prosedur
- Memberitahukan kepada korban bahwa dia mengalami patah tulang
- Lepas aksesoris
- Petugas menggunakan sarung tangan
- Siapkan bidai yang dibentuk (Dua segi)
- Mengikat bidai jangan terlalu kuat
Catatan
- Sebelum pembidaian lakukan pemeriksaan
- Jika ada luka,tutup luka terlebih dahulu
- Letakkan pada posisi yang aman
Komentar